EKSEGESE SINOPTIK
- Apa itu Rahasia Mesianis dalam Injil Markus? Mengapa Markus menggunakan jalan ini dalam injilnya? Apa Tujuannya?
Injil Markus
menampakkan suasana rahasia mengenai siapa Yesus. Alasan mengapa
penulis menanampilkan suasana rahasia tidak dijelaskan mengapa.
Tetapi beberapa penelitian mengenai penyusunan awal, memang
bahan-bahan yang digunakan markus juga sudah ada unsur rahasia
mengenai Yesus. Oleh karena itu, injil Markuspun juga dipengaruhi
bahan-bahan pertama yang digunakannya untuk menyusun Injilnya.
Ada beberapa perikop
yang menjukkan menganai rahasia mesianis ini. Rahasia ini ditampilkan
dalam injil dalam bentuk larangan. Pertama, larangan untuk
memberitakan karya penyembuhan yang telah Yesus lakukan (1:44).
Alasan mengapa Yesus melarang orang untuk memberitakan karyaNya ini
tidak diberikan penjelasan yang lanjut. Meskipun Yesus sudah melarang
orang untuk tidak memberitakan karya penyembuhan ini, orang yang
dilarangpun juga memberitakan juga kepada orang banyak. Kedua, Yesus
juga melarang iblis untuk memberitakan siapa dirinya (3:11). Alasan
mengapa dilarang juga tidak diberi penjelasan juga. Tetapi hal ini
berbeda dengan para rasul. Ketika momen transfigurasi (9), Yesus juga
melarang para murid untuk tidak memberitakan kepada seorangpun.
Tetapi Yesus memberikan penjelasan mengapa Yesus mengatakan demikian.
Yesus menyatakan bahwa “Yesus
berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada
seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum
Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa
yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati.”
(9:9-10). Perlu juga diingat ketika Petrus menyatakan bahwa Yesus
adalah mesias. Yesus juga melarang Petrus untuk memberitakan kepada
orang banyak. Disitu Yesus memberikan alasan “Lalu
Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan
kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan
kepada mereka, bahwa
Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
bangkit sesudah tiga hari”
(8:30-31). Beberapa data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
rahasia mesianis Yesus dikaitkan dengan penderitaan dan kebangkitan
Yesus sendiri. Pertanyaan selanjutnya, mengapa rahasia mesianis ini
dikaitkan dengan penderitaan dan kebangkian Yesus? Ada sebuah
pandangan bahwa Markus ingin menekankan bahwa Yesus yang diikuti oleh
orang Kristen adalah Yesus yang menderita dan bangkit. Penderitaan
dan kebangkitan Yesus ini semacam rangkuman siapa Yesus ini
sebenarnya. Dalam kisah penyaliban Yesus, Kepala pasukan mengatakan
demikian, "Sungguh,
orang ini adalah Anak Allah!"
(18: 39). Sebenarnya hal ini pernyataan ini sudah disebutkan dalam
bebarapa perikop, yakni pada perikop awal (1:1) dan pernyataan dari
setan sendiri (3:11; 5:7). Tetapi dalam perikop terakhir ini, mau
menyatakan sebuah kegenapan apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri
bahwa Yesus harus menderita dan bangkit.
Mengapa Markus
menggunakan jalan ini untuk memberitaka Yesus. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa Markus menggunakan jalan ini supaya identitas Yesus
tidak dipahami secara keliru oleh kebanyakan orang.
- Apa latar belakang dan tujuan penulisan Injil Matius?
Injil Matius mungkin
ditulis oleh seorang Kristen Yahudi bagi jemaat yang sebagian besar
terdiri dari orang kristen pula. Ada suasana kristen Yahudi dalam
Inji ini. Dalam bahasa Yunani Matius ada istilah Yahudi yang tidak
diterangkan lebih lanjut, seperti “raka” (5:21, terjemahan LAI
“kafir”), korbanas (27:6; LAI “peti persembahan”) dan ada
beberapa yang lain. Ada juga kesan perhatian terhadap sikap orang
kristen sehubungan dengan bea untuk bait Allah (17:24-27). Sekaligus
diberi kesan dalam Mat bahwa jemaat disekitarnya telah terlepas dari
sinagoga Yahudi (7:29; 9:35). Walaupun sudah terlepas, nyatanya masih
ada usaha utuk menerangkan melalui injil ini bahwa Yesus adalah
mesias yang menggenapi seluruh rencana Allah Israel.
Tujuan penulisan
Injil Matius ialah
- menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama.
- Menunjukkan bahwa kekristenan jauh lebih menyeluruh dibandingkan Yudaisme.
- Apologetika. Hal ini tampak dalam bahwa injil Matius menjawab banyak pertanyaan tentang Yesus yang bisa jadi diangkat oleh para pefitnah; kisah kelahiran Tuhan Yesus misalnya, akan membantah tuduhan bahwa Yesus adalah anak haram.
Oleh:
Yosep Septiawan
Daftar
Pustaka
Guthrie,
Donal. Pengantar
Perjanjian Baru Vo 1.
Surabaya: Momentum. 2008.
Drewes,
B.F. Satu
Injil Tiga Pekabar.
Jakarta: Gunung Mulia. 1986.
Komentar
Posting Komentar