“Etika dalam Hidup Komunitas”

  1. Tema Penelitian
Etika dalam Hidup Komunitas
Hidup bersama itu tidaklah mudah. Apalagi hidup bersama dalam komunitas dengan berbagai macam kebudayaan dan latar belakang hidup yang berbeda seperti hidup bersama di Biara. Hal ini mempengaruhi bagaimana orang harus bersikap dan bertindak dengan perbedaan yang ada. Maka dalam hidup komunitas dibutuhkan etika yang baik dan benar agar tercipta kerukunan. Bagaimana etika itu dijalankan dalam hidup bersama?
  1. Kajian Teori
Etika, menurut Cooper & Schindler, dapat diartikan sebagai norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral mengenai perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain. Jika kita lihat asal dari kata etika dari bahasa Yunani, yakni ethos, maka etika artinya adalah “adat istiadat” atau yang berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu kelompok/masyarakat.
Seringkali orang menyamakan antara etika dan etiket. Disini kami akan memberikan persamaan dan perbedaan etiket dan etika.
Persamaan etika dan etiket yaitu:
  1. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
  2. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Perbedaan etika dan etiket yaitu:
  1. Etiket
  1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu
  2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
  3. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja


  1. Etika
  1. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
  2. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
  3. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
  1. Hipotesa
  1. Etika yang baik tidak terjadi jika setiap orang membenarkan etiket budayanya sendiri (pertukaran sosial).
  2. Etika yang baik tidak terjadi karena sikap egois (interaksi simbolis).
  3. Semakin rukun dalam hidup komunitas semakin baik etika hidup bersamanya (pertukaran sosial).
  4. Jika etiket dalam keluarga baik maka etika hidup bersama juga baik (pertukaran sosial).
  5. Etiket suatu budaya akan bertentangan dengan etika hidup bersama (konflik).
  6. Etika yang baik akan terjadi karena sikap mau belajar dengan etiket budaya lain.
  7. Semakin tua hidup seseorang semakin baik etika hidupnya (pertukaran sosial).
  8. Etika yang baik tidak terjadi karena tidak adanya sikap saling menghormati (pertukaran sosial).
  1. Populasi dan Sampel
  1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh biara di Indonesia.
  1. Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah semua biara formatio S1 di Malang, yaitu Biara Beato Titus Brandsma (Karmel), Biara Surya Wacana (SVD), Biara Costantinian (CDD), Seminari Tinggi Interdiosesan Beato Giovani XXIII (Projo), Biara Beato Pius Campidelli (CP), Biara Vinsensius de Paul (CM) dan Biara Hermanas Karmelitas (H.Carm). Biara ini dipilih karena anggotanya memiliki latar belakang dan kebudayaan yang berbeda.
  1. Metode Penelitian
  1. Wawancara
Wawancara kepada setiap biarawan/ biarawati dan dioses dengan latar belakang dan budaya yang berbeda untuk mengetahui bagaimana etika dapat dijalankan dengan baik dan mendalam dalam komunitasnya.
  1. Observasi
Observasi secara participant di biara-biara yang menjadi sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui etiket setiap budaya dan bagaimana etika hidup bersama dilakukan. Observasi ini akan dilakukan selama dua minggu di masing-masing biara.
  1. Tambahan
Berikut dilampirkan hal-hal yang hendak ditanyakan dalam wawancara dan dijawab dalam observasi.
  1. Daftar pertanyaan dalam wawancara
  1. Apa itu etika bagi Anda?
  2. Apa tujuan dari etika hidup bersama ?
  3. Apakah Anda sungguh menghidup etika dalam hidup bersama?
  4. Apakah Anda mengerti perbedaan dari etika dan etiket ?
  5. Bagaimana Anda menjalankan etika diantara para saudaramu yang memiliki etiket yang berbeda ?
  6. Apakah dalam keluarga Anda diajarkan etika ?
  7. Apakah anda terganggu dengan etiket saudaramu ketika menjalankan etika hidup bersama?
  8. Apakah dengan etika yang baik membuat hidup anda terkurung atau lebih teratur ?
  1. Daftar persoalan untuk observasi
  1. Apakah pengertian etika ?
  2. Apa etiket dan etika bertentangan ?
  3. Apakah etiket dalam hidup bersama sangat kental ?
  4. Apakah etiket dapat berjalan seiringan dengan dijalankan etika dalam hidup bersama ?
  5. Apakah etika dapat menghargai etiket setiap budaya ?
  6. Apakah etika dipengaruhi bagaimana etiket dijalankan ?
  7. Apakah etiket merupakan bagian dari etika ?
  8. Apakah etika menimbulkan pertentangan dalam hidup bersama?
  9. Apakah etika menjadi jalan tengah bagi semua anggota di komunitas ?
  10. Apakah etika membuat hidup seseorang menjadi baik ?
  11. Apakah mereka dapat menghidup etika dalam hidup bersama ?
  12. Apakah mereka lebih bertanggung jawab dengan etika yang ada ?
  13. Apakah mereka dapat mengembangkan diri dengan baik dengan etika yang ada ?
  14. Apakah dengan etika yang ada membuat hubungan dalam kounitas menjadi lebih dekat ?
  15. Apakah mereka menjadi lebih mengerti untuk membedakan etika dan etiket dalm hidup bersama ?
  16. Apakah etika hidup bersama menghilangkan etiket deri suatu kebudayaan ?
  17. Apakah mereka masih menghidup etiket budayanya sendiri ketika menjalankan etika dalam hidup bersama ?
  18. Apakah dengan etika yang ada membuat hidup mereka menjadi rukun atau saling menyalahkan ?
  19. Apakah dengan etika mereka dapat saling menerima dan mengerti satu sama lain ?
  20. Apakah etika membuat hidup bersama menjadi lebih baik ?
  1. Kepustakaan
Rianto Adi. “Aspek Hukum dalam Penelitian,” Respons: Jurnal Etika Sosial. 19 (1): 11-34.
Henry Russell. Etiket. Yogyakarta: Kanisius, 2009.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENATA DIRI DEMI HIDUP PANGGILAN